Pages

Thursday, August 12, 2010

Gaya Bahasa

Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal beberapa majas yang biasa digunakan dalam suatu karya sastra, berikut ini adalah contoh beberapa majas atau gaya bahasa dalam Bahasa Indonesia.

1.Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang terwujud perulangan konsenan misalnya: a.Takut titik lalu tumpah
b.Keras-keras kena air lembut juga

2.Asonasi adalah semacam gaya bahasa yang berujud perulangan bunyi Vokal yang sama,minsalnya:
a.Ini muka penuh luka siapa punya
b.Kura-kura dalam perahu,pura-pura tidak tahu

3.Anastro/Inversi adalah semajam gaya tetaris yang diperoleh dengan membalikkan susunan kata yang biasa dalam kalimat,minsalnya:
a.Pergilah ia meninggalkan kami,keheranan kami melihat perangainya.
b.Bersorak-sorak orang ditepi jalan memukul bermacam-macam bunyi-bunyian melalui gerbang dihiasi bunga dan panji berkibar

4.Apofasis/Presterisia adalah sebuah gaya dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu berlalu tetapi sebenarnya ia menegakkan hal itu,minsalnya
: a.Jiaka saya tidak menyadari reputasimu dalam kejujuran,maka sebenarnya saya ingin mengatakan bahwa anda pasti membiarkan anda menipu diri sendiri.
b.Saya tidak mau mengungkapkan dalam Forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang Negara.

5.Apostrof adalah semacam gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada suatu yang tidak hadir minsalnya:
a.Hai kamu dewa-dewa yang berada di surga,datanglah dan bebaskan kami dari belenggu penindasan ini.
b.Hai kamusemua yang telah menumpahkan darah mu untuk tanah air teranta ini,berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kamu perjuangkan.

6.Asindeton adalah suatu gaya yang berupa acuan yang bersifat padat dan mampat dimana bebarapa kata Frasa atau Klausa yang sederajat tidak dihubungkan kata sambung,Minsalnya:
a.Materi pengalaman diaduk-aduk,Modus,Ksistensi dari Cogito Ergo Sum,dicoba ,medium bahasa dieksplatir,imagi-imagi,metode,prosedur dijungkar balik masih itu-itu saja.
b.Dan keresakan ,kepedihan ,kesakitan seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

7.Polisindeton adalah suatu gaya yang merupakan kebalikan dari asindeton.Beberapa kata,Frasa atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata –kata sambung ,Minsalnya:
a.Dan kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah,dan tak menyerah pada gelap,dan dingin yang bakal merontokkan bulu-bulunya?

8.Kiasmus adalah semacam acuan atau gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian,baik frasa atau klausa yang sifatnya berimbang dan dipertentangkan satu sama lain,tetapi susunan frasa atau klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya,minsalnya:a.semua kesabaran kami sudah hilang,lenyap sudah ketakutan untuk melanjutkan usaha itu.

9.Elipsis adalah suatu gaya bahasa yang berujud menghilangkan suatu unsur kalimat.yang dengan mudah dapat diisi dan ditafsirkan sendiri oleh pembacaatu dipendengar,sehingga truktur dramatika atau kalimat memenuhi pola yang berlaku,minsalnya,a.masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa,badanmu sehat tetapi psikis.

10.Eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang,atau ungkapan-ungkapan halus untuk menggantikan acuan – acuan yang mungkin dirasakan menghina,menyinggung perasaan atau mengsugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan,minsalnya,
a.Ayah sudah tidak ada ditengah-tengah mereka (mati)
b.Pikiran sehatnya semakin merosot saja akhir-akhir ini (Gila)

11.Histeron Proteron adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar,minsalnya:menempatkan sesuatu yang terjadi kemudian pada awal peristiwa,minsalnya:
a.Jendela ini telah membera sebuah kamar padamu untuk dapat teduh dengan tenang,
b.Kereta melaju dengan cepat ditempat kuda yang menariknya

12.Pleonasme dan Tautologi adalh acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak dari pada yang diperlukan untuk menyatakan suatu pikiran atau gagasan, misalnya
a. Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri
b. Globe itu bundar bentuknya

13. Perifrasis adalah gaya yang mirip dengan pleonasme, yaitu mempergunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan, misalnya
a. Ia telah beristirahat dengan damai (mati)
b. jawaban bagi permintaan saudara adalah tidak (ditolak)

14. Prolepsis atau antisipasi adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi, misalnya
a. Pada pagi yang na’as itu ia mengendarai sebuah sedan biru
b. Kedua orang bersama colong membunuhnya segera meninggalkan tempat itu

15. Elsilepsis dan teuma adalah gaya dimana orang mempergunakan dua kontoksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata lain yang sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama, misalnya
a. Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya
b. Fungsi dan sikap bahasa

16. Koreksio atau Epanartosis adalah suatu gaya yang berwujud, mula-mula menegaskan sesuatu tetapi kemudian memperbaikinya, misalnya
a. Sudah empat kali saya mengunjungi daerah itu, ah bukan, sudah lima kali

17. Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada,misalnya
a. Musuh sering merupakan kawan yang akrab
b. Ia mati kelaparan ditengah tengah kekayaannya yang berlimpah-limpah

18. Okisimoron adalah suatu acuan yang berusaha untuk mengabulkan kata-kata untuk mencapai efek yang bertentangan, misalnya
a. Keramah-tamahan yang bengis
b. sudah menjadi rahasia yang umum

19. Persamaan atau slimile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, misalnya
a. kikirnya seperti kepiting batu
b. bibirnya seperti delima merekah

20. Alusi adalah semacam acuan yang berusaha mensugestikan antara orang, tempat atau peristiwa, misalnya
a. Bandung adalah Paris Jawa
b. Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya

21. Eponim adalah suatu gaya dimana seseorang yang namanya begitu sering dihubungkan dengan sifatnya tertentu, sehingga namanya dipakai untuk menyatakan sifat itu, misalnya
a. Herculles dipakai untuk menyatakan kekuatan
b. Helen dari Troya untuk menyatakan kecantikan

22. Epitep adalah semacam acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khususnya dari seseorang atau suatu hal, misalnya
a. Lonceng pagi untuk ayam jantan
b. Puteri malam untuk bulan
c. Raja rimba untuk singa

23. Snackdog adalah semacam bahasa figuratif yang mempergunakan kesuluruhan untuk menyatakan sebagian, misalnya
a. setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp. 1000,00
b. Dalam pertandingan sepak bola antara Malaysia si studio utama senayan , tuan rumah menderita kekalahan 3-4

24. Metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat, misalnya
a. Ia membeli sebuah Chourolet
b. Saya minum satu gelas, ia dua gelas

25. Antonimisia adalah sebuah bentuk khusus dari Snackdog yang berwujud penggunaan sebuah Epiteta yang menggantikan nama, diri, gelar atau jabatan untuk menggantikan nama diri, misalnya
a. Yang mulia tidak dapat menghindari pertemua ini
b. Pangeran yang mencermikan pembukaan seminar itu

26. Hipalase adalah semacam gaya bahasa dimana sebuah kata tertentu dipergunakan untuk menerangkan kata, yang harus dikenakan, misalnya
a. Ia berbaring diatas sebuah bantal yang gelisah
b. Ia masih menuntut almarhumah mas kawin dari Sinta putering

27. Satire adalah yang penuh ungkapan yang menawarkan atau menolak sesuatu

28. Invedo adalah semacam sindiran dengan mengecilkan kenyataan sebenarnya
Misalnya,
a. Setiap kali ada pesta pasti ia akan sedikit mabuk, karena terlalu kebanyakan minum
b. Ia menjadi kaya raya karena sedikit mengadakan komersialisasi jabatannya

29. Antifasis adalah semacam Ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan roh jahat dan sebagainya,misalnya
a. lihatlah sang raksasa telah tiba
b. engkau memang orang yan mulia dan terhormat

30. Pun atau paranomaria adalah kiasan dengan mempergunakan bunyi, misalnya
a. Tanggal dua gigi saya tinggal dua
b. “engkau orang kaya”
“ya,kaya monyet”

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete